*** PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN HARUS DIMULAI DARI DESA *** Hingga saat ini, pedesaan masih menjadi pusat kemiskinan di wilayah ini *** MARI KITA BERGOTONG ROYONG DAN BERBENAH DIRI JADIKAN DESA INI MENJADI LEBIH MAJU DAN MANDIRI ***

Selasa, 08 Juli 2014

BERANDA

Masyarakat desa memiliki potensi yang tinggi untuk lebih maju

Sebenarnya masyarakat desa itu memiliki banyak potensi seperti tersedianya lahan pertanian,perkebunan,peternakan,dan hasil-hasil hutan lainnya.Jika saja potensi semacam ini bisa dimanfaatkan dengan baik, tentu potensi desa ini akan dapat memperbaiki ekonomi mereka sendiri.

Sayangnya, memang ada beberapa kelemahan mereka yang tidak dapat kita pungkiri,misalnya pola konsumtif yang cukup tinggi, serta lebih mengedepankan hal-hal yang praktis saja. Ini bisa terjadi karena sudah terlalu terbiasa dengan berbagai bantuan dari proyek pemerintah maupun dari pihak lain.

Belajar dari pola hidup mereka, sepertinya masyarakat itu sudah diracuni oleh hal-hal yang serba praktis.Pemberian paket-paket pertanian (pupuk kimia, pestisida/herbisida, benih dan lain nya) menyebabkan mereka sulit untuk berusaha sehingga kesannya kalau tidak ada bantuan maka mereka tidak mau berusaha.

Untuk mengubah pola hidup seperti itu sangat diperlukan sekali proses membangun daya kritis mereka. Selain mengetahui apa yang jadi kelemahan, mereka juga perlu disadarkan bahwa mereka memiliki kekuatan dan kemampuan untuk lebih berkembang dan memiliki pola hidup yang dinamis.

Mereka memiliki lahan pekarangan tentunya dapat mereka manfaatkan dengan tanaman sayuran baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk dijual. Begitu juga dengan ternak-ternak mereka atau tambak iakn mereka.sebenarnya mereka bisa gunakan untuk pengolahan lahan, maupun sebagai bahan pembuatan pupuk organik.

Salah satu cara yang dilakukan adalah melibatkan mereka dalam proses monitoring dan evaluasi karena ini menjadi bagian penting untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan.

Cara pendekatan lain dapat dilakukan lagi adalah, pendekatan pada keberhasilan yang sudah ada, bukan pada pendekatan masalah sehingga dapat diketahui kekuatan yang dimiliki oleh masyarakat yang bisa mendukung kearah pemanfaatan potensi yang ada.

Belajar dari pengalaman,hampir semua program yang dinyatakan gagal adalah karena beberapa paket bantuan yang diberikan tidak dapat digunakan dengan baik.Paket modal usaha misalnya malah digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.Kalau pendekatan ini terus dilakukan maka akan membuat masyarakat tetap miskin dan statis dengan pola fikir mereka itu.

Kekuatan yang dibangun dari masyarakat akan terus dijaga dan ini akan mendorong lahirnya satu komitmen untuk berubah mencapai kemajuan, mengatasi ketidakberdayaan, menghapus keterbelakangan, dan melawan kebodohan.

Dengan beberapa fenomena diatas tergambar bahwa masyarakat desa sebenarnya memiliki kekuatan. Mereka dapat membangun daya kritisnya sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik, segala kebutuhan bisa dipenuhi, dan masyarakat tentunya akan senantiasa bisa mencapai kesejahteraan.

Jika kondisi tersebut dapat diwujudkan, maka hampir semua rumah tangga tidak ada lagi yang kekurangan pangan. Mereka dapat memperolehnya dari produksi pemanfaatan lahan pertanian maupun membeli dari perolehan usaha sampingannya, sehingga kebutuhan gizi anak dapat dipenuhi. Mereka pun dapat menggunakan layanan kesehatan untuk mengobati anak-anak mereka jika sakit. Mimpi “mewujudkan kehidupan anak Indonesia yang lebih baik” benar-benar menjadi satu kebanggaan tersendiri.

Selanjutnya kita tidak akan berhenti pada pemenuhan kebutuhan, tetapi kita akan berbicara pada jangka waktu yang panjang.Jika suatu masyarakat sudah sejahtera maka sifatnya akan menggenerasi sehingga tidak ada lagi istilah miskin karena keturunan karena hal itu sudah dikubur dalam-dalam.

Untuk mengarahkan masyarakat desa pada “perubahan” jelas diperlukan komitmen berbagai pihak yang merasa prihatin dengan masyarakat desa, agar beberapa proses pemberdayaan betul-betul dilakukan.